Rabu, 09 Desember 2015

sindroma HELLP



Sindroma HELLP
Bambang Widjanarko


Ilustrasi kasus :
Wanita hamil usia 24 tahun , hamil 8 bulan datang ke rumah sakit dalam keadaan tak sadar, nafas sesak, sebelumnya mengalami kejang-kejang. Hasil pemeriksaan diduga telah terjadi sindroma HELLP

Apakah sindroma HELLP itu ?
Sindroma HELLP adalah komplikasi kehamilan dan termasuk varian  pre-eklampsia. Keduanya biasanya terjadi pada akhir kehamilan atau kadang-kadang pasca persalinan
Sindroma HELLP diperkenalkan pertama kali oleh Dr.Louis Weinstein pada tahun 1982 dengan karakteristik :

-               Hemolisis (pecahnya sel darah merah)
-               EL (elevated liver enzyme- kenaikan enzym hepar)
-               LP (low platelet-kadar trombosit rendah)

Diagnosa sindroma HELLP sulit ditegakkan terutama bila tidak ditemukan hipertensi atau protein dalam urina. Gejala-gejala sering dikelirukan dengan keadaan gastritis, influenza, hepatitis akut, penyakit kandung empedu dsbnya
Angka kematian global untuk sindroma HELLP ini amat besar yakni sekitar 25%. Dengan demikian keadaan ini amat memerlukan kewaspadaan ibu hamil atau para dokter.

GEJALA
Gejala fisik sindroma HELLP mungkin terlihat seperti pre-eklampsia. Dilaporkan bahwa penderita sindroma HELLP dapat memperlihatkan gejala-gejala :
  • Nyeri kepala
  • Mual/muntah/gangguan pencernaan berupa nyeri setelah makan
  • Perut tegang / sakit dada dan nyeri perut bagian atas (akibat pembesaran hati)
  • Nyeri bahu atau sakit dada setelah menarik nafas dalam
  • Perdarahan
  • Gangguan pengelihatan
  • Pembengkakan
Tanda yang harus dicari :
-        Tekanan darah
-        Proteinuria
Penyebab kegawatan atau kematian ibu adalah pecahnya hati atau perdarahan otak. Suatu keadaan yang dapat dicegah bila diagnosa segera dapat ditegakkan secara dini.

Pengobatan sindroma HELLP
-             Mengakhiri kehamilan
-            Tranfusi produk darah (sel darah merah – trombosit, plasma segar)
-             Kortikosteroid diberikan untuk pematangan paru anak dan memperbaiki keadaan  umum ibu

Resiko mengalami sindroma HELLP selama kehamilan?
Dinegara maju . 5 – 8 % ibu hamil mengalami pre-eklampsia. Diperkirakan bahwa 15% diantaranya akan mengalami sindroma HELLP.
Jumlah penderita sindroma HELLP dapat diturunkan dengan diagnosa pre-klampsia secara cepat dan tepat.

Pencegahan sindroma HELLP
1.      Perhatikan kesehatan tubuh secara umum sebelum hamil.
2.      Lakukan kunjungan prenatal (anc-antenatal care) secara teratur.
3.      Sampaikan pada dokter, hal-hal yang terkait riwayat kehamilan rersiko tinggi sebelumnya, riwayat keluarga dengan sindroma HELLP-pre eklampsia atau hipertensi
4.      Memahami tanda bahaya dan segera melaporkan hal-hal yang membahayakan tersebut pada dokter.
5.      Percayalah bahwa segala sesuatu akan dapat diatasi bila segera diketahui.

Klasifikasi sindroma HELLP
Klasifikasi didasarkan pada jumlah tromobosit
Kelas I             : trombositopenia berat , jumlah trombosit kurang dari 50.000 / mm3
Kelas II           : trombositopenia sedang, jumlah trombosit antara 50.000 – 100.000 / mm3
Kelas III          : AST > 40 IU/L dan jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 / mm3

Pengaruh sindroma HELLP terhadap anak
Bila anak lahir dengan berat sekitar 1000 gram maka kemungkinan hidupnya tak berbeda dengan mereka yang dilahirkan oleh ibu hamil yang tidak menderita sindroma HELLP.
Di negara berkembang, angka kematian janin (diatas usia 20 minggu) dalam rahim (intra uterine fetal death) adalah 51 diantara 1000 kehamilan. Angka ini akan lebih tinggi pada kasus pre-eklampsia berat dan eklampsia.
Mortalitas perinatal pada kasus sindroma HELLP berada pada rentang 7.7 – 60%.
Sebagian besar kematian anak terjadi akibat lepasnya plasenta sebelum anak lahir (solusio plasenta), insufisiensi plasenta yang menyebabkan asfiksia intra uterin dan prematuritas berat.

Resiko berulangnya sindroma HELLP pada kehamilan berikutnya
Wanita dengan riwayat sindroma HELLP beresiko tinggi untuk mengalami kejadian pre-eklampsia pada kehamilan berikutnya. Angka kejadian pre-eklampsia pada kehamilan berikut adalah 16 – 52% , dengan angka tertinggi bila sindroma HELLP terjadi pada trimester kedua. Kekambuhan sindroma HELLP pada kehamilan berikut bervariasi antara 2-19% . 

Jakarta, 9 Desember 2015