Laman

Sabtu, 29 Agustus 2009

PERUBAHAN SISTEM UROGENITAL

Keluhan sering buang air kecil merupakan keluhan yang sering terjadi pada awal kehamilan dan berulang lagi pada akhir kehamilan. Hal ini disebabkan oleh perubahan anatomi dan merupakan hal yang wajar selama kehamilan.
clip_image002
  • Pada kehamilan dini : uterus membesar meski masih dalam panggul sehingga menimbulkan tekanan pada kandung kemih dan akibatnya adalah pasien sering buang air kecil
  • Pada pertengahan kehamilan : uterus sudah keluar dari panggul sehingga proses miksi berlangsung normal
  • Pada akhir kehamilan : Terjadi desensus kepala kedalam panggul ssehingga keluhan sering bang air kecil terulang kembali.
Perubahan anatomis pada ginjal dan ureter terlihat nyata.
Terjadi hidronefrosis dan hidroureter ringan. Keadaan ini disebabkan oleh penurunan tonus otot polos akibat hormon progesteron yang diperberat oleh tekanan mekanis dari uterus pada pintu panggul
Terjadi pula refluk vesico ureteric
clip_image004
Perubahan – perubahan diatas merupakan predisposisi terjadinya infeksi saluran air kemih. Gambaran ini menjadi lebih baik pada kehamilan lanjut oleh karena pertumbuhan uterus diatas pintu panggul dan peningkatan kadar estrogen yang menyebabkan hipertrofi otot ureter.

SISTEM RENAL
Output urine dengan asupan cairan normal cenderung semakin terbatas. Keadaan ini bertentangan dengan meningkatnya aliran darah ginjal. Namun harus diingat bahwa terjadi peningkatan reabsorbsi air dan elektrolit tubuler .
Glikosuria yang sering terjadi akibat peningkatan GFR – glomerular filtration rate berada di tubulus dengan gula yang tak dapat diabsorbsi secara sempurna
clip_image006

Sebagai akibatnya, jumlah cairan yang di filtrasi dari plasma melalui glomerulus juga meningkat dan beratus ratus liter cairan melintasi tubulus renalis setiap harinya. Meski demikian output urine tidak bertambah dan hal ini jelas oleh karena adanya reabsorbsi oleh tubulus renalis.
Diperkirakan terjadi peningkatan cairan ekstraselusebanyak 6 – 7 liter selama kehamilan. Bersama dengan air, natrium dan elektrolit lain mengalami reabsorbsi oleh tubulus untuk mempertahankan osmolaritas . Pasien hamil meng eksresikan 80% dari dari bahan bahan yang dijumpai dalam urine ibu yang tidak hamil.
Glikosuria derajat rendah terjadi pada 35 – 50% ibu hamil. Kenaikan GFR menyebabkan meningkatnya gula yang sampai di tubulus dan kemudian direabsorbsi kembali. Dengan demikian maka glikosuria terjadi pada kadar gula yang rendah dibandingkan dengan yang dijumpai pada wanita tidak hamil. Terjadi penurunan ambang batas renal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar