Laman

Rabu, 23 September 2009

GENITALIA EKSTERNA WANITA

Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :

  1. Jalan masuk sperma kedalam tubuh
  2. Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme
  3. Seksual

clip_image002

Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior terbawah terlihat di balik labium minus. Pada nulipara, orifisium vaginae tidak mudah terlihat (inset) oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat

Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang terlihat diantara pubis sampai perineum.

Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada dinding depan abdomen diatas simfisis pubis.

Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons pubis kearah postero-inferior dan menyatu dibagian posterior membentuk commisura posterior. Secara morfologis struktur ini identik dengan skrotum pada laki-laki.

Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris dan menyatu dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau fourchette.

Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk korpus klitoris.

clip_image002[7]

Gambar 2 Bagian sebelah dalam organ reproduksi eksternal wanita. Pada sisi kanan gambar – gambaran struktur kulit dan jaringan subkutis dihilangkan

Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor dan orifisium vaginae. Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum yang berbentuk segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :

  • Urethra
  • Vagina
  • 2 buah saluran kelenjar Bartholine
  • 2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)

Meatus urethra eksternus. Terletak 2 – 2.5 cm dibagian posterior basis klitoris. Pada kedua sisi MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis (Skene’s) yang mempunyai arti klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi non-spesifik lain.

Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki.

Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi orofisium vaginae yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenitalis dan tertutup oleh muskulus Bulbocavernosus (sfingter vaginae).

Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 – 4 cm dan diameter 1 – 2 cm. Mudah cedera saat persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan eksternal.

Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada laki-laki.

Glandula Bartholine. Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi orifisium vaginae. Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 – 1 cm. Masing-masing kelenjar memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya adalah menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah mengalami infeksi dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula Bulbourethral (Cowper’s) pada laki-laki.

Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae Eksternus dengan bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas – usia dan paritas.

Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina. Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular – cribiformis – septum – imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula Myritiformis.

Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum sampai uterus. Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar 1.5 – 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 – 7.5 cm).

Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan membagi puncak vagina menjadi fornix anterior - posterior dan lateralis.

clip_image002[1]

Gambar 3. Penampang sagital panggul wanita dewasa yang memperlihatkan hubungan antara organ viscera panggul

Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di bagian posterior dengan rektum.

Dibagian posterior, ¼ bagian distal vagina terpisah dari saluran anus dengan corpus perinealis ; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula recti ; ¼ bagian proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan peritoneum membentuk Cavum Douglassi.

Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam akibat fermentasi glikogen epitel oleh bakteri vagina.

Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian luar.

Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan lahir.

clip_image002[3]

Gambar 5. Komponen superfisial perineum

clip_image002[5]

Gambar 6. Komponen profunda perineum

Perineum.

Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6. Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma pelvik dan diafragma urogenitalis

Diafragma pelvik terdiri dari :

  • mm. Levator Ani
  • m. Coccygeus (dibagian posterior)

Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah segitiga antara tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri dari :

  • m. Tranversus perinealis profunda
  • m. Constrictor urethrae
  • fascia penutup bagian superfisial dan profunda.

Gambar 5 dan 6 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antara sfingter ani eksterna dengan comissura posterior.

clip_image002[7]

Gambar 7. Anatomi anorectum. Gambar ini memperlihatkan hubungan antara sfingter ani eksterna dan interna serta m.levator ani

Gambar 7 menunjukkan adanya hubungan antara sfingter ani eksterna dan interna. Cedera pada kedua sfingter tersebut dapat mengakibatkan terjadinya inkontinensia alvi.

Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda Interna dan percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis posterior.

Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya.

N.Pudendus berasal dari S 2-3-4

Rujukan :

  1. Drife.J , Magowan B (ed) : Clinical pelvic anatomy in Clinical Obstetric Gynaecology. Saunders 2004
  2. Krantz KE : Anatomy of The Female Reproductive System in Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th ed McGraw-Hill Co, 2003

editor : dr.Bambang Widjanarko,SpOG
email : widjanarkobambang01@gmail.com

1 komentar: