Laman

Minggu, 27 September 2009

INFEKSI TRAKTUS URINARIUS

dr.Bambang Widjanarko, SpOG

Fak.Kedokteran dan Kesehatan UMJ JAKARTA


Infeksi traktus urinarius sering terjadi pada masa kehamilan dan nifas dan merupakan komplikasi medik paling sering dalam kehamilan. Peningkatan kejadian ini disebabkan oleh faktor hormonal (peningkatan kadar progesteron ) dan faktor mekanis yang menyebabkan stasis urine.

Infeksi traktus urinarius dapat bersifat simptomatik atau asimptomatik (misal : sistitis , pielonefritis )

image

A 25-year-old pregnant woman with right lower quadrant pain and hematuria. This radiograph of the kidneys, ureters, and bladder (KUB) reveals proximal ureteral obstruction consistent with urolithiasis ( see image below )

image

A 25-year-old pregnant woman with right lower quadrant pain and hematuria. She has proximal ureteral obstruction consistent with urolithiasis (see Image 3). After 25 minutes, this intravenous pyelogram (IVP) reveals a dense right nephrogram and no filling of the right collecting system. The left side shows an unremarkable nonhydronephrotic collecting system. This is consistent with right ureteral lithiasis.


BAKTERIURIA ASIMPTOMATIK :

Ditemukan bakteri sebanyak > 100.000 per ml air seni dari sediaan air seni “mid stream”

Angka kejadian Bakteriuria Asimptomatik dalam kehamilan sama seperti wanita usia reproduksi yang seksual aktif dan non-pregnan sekitar 2 – 10%

Jenis bakteri yang ditemukan :

  1. Eschericia Coli (60%)
  2. Proteus mirabilis
  3. Klebsiella pneumoniae
  4. Streptoccus grup B

Bila BA tidak diterapi dengan baik maka 20% ibu hamil akan menderita sistitis akut atau pielonefritis akut pada kehamilan lanjut.

Terapi yang dapat diberikan :

  • Ampisilin 3 x 500 mg selama 7 – 10 hari atau
  • Cephalosporin
  • Nitrofurantoin

Setelah terapi, lakukan pemeriksaan ulangan dengan biakan urine oleh karena kejadian ini seringkali berulang ( 25% )


SISTITIS AKUTA :

  • Terjadi pada 1 – 2% kehamilan
  • Gejala :
    • Disuria
    • Sering berkemih
    • Sering tidak dapat menahan miksi
    • Hematuria
    • Gejala sistemik :
      • Demam
      • Nyeri pinggang
    • Urinalisis :
      • Bakteriuria
      • Piuria
      • Hematuria
  • Terapi : Antibitotika spektrum luas atau berdasarkan hasil tes kepekaaan


PIELONEFRITIS AKUTA

  • Terjadi pada 2% kehamilan terutama pada trimester III
  • Gejala :
    • Mual dan muntah
    • Nyeri pinggang
    • Demam tinggi dan menggigil
    • Keluhan sistitis
    • Bisa terjadi septisemia dan syok septik
  • Akibat demam tinggi dapat memicu kontraksi uterus
  • Terapi :
    • MRS
    • Infuse RL dan D5 – rehidrasi
    • Antibiotika parenteral : cefazoline , sebagian besar (80% ) pasien akan bebas panas dalam waktu 48 jam setelah terapi antibitoka parenteral, lanjutkan terapi antibiotika per oral selama 10 hari.
    • Observasi persalinan preterm
    • Lakukan serial biakan urine oleh karena kejadian ini dapat berulang pada 10 – 25% pasien
    • Lakukan pemeriksaan IVP – intravenous pyelogram 6 minggu pasca persalinan


STREPTOCOCCUS GRUP B :

GBS ( grup beta streptococcus ) adalah flora normal manusia dengan reservoir utama di traktus digestivus.

GBS dapat masuk kedalam Traktus Urinarius melalui kontaminasi feces atau kontak seksual

Vaginal carriage rates 15 – 40%

Dampak terhadap kehamilan :

Penularan dari ibu ke anak dapat terjadi secara vertikal saat persalinan dengan faktor resiko penularan:

  • Persalinan prterm
  • Ketuban Pecah Dini
  • BBLR
  • Ketuban pecah 12 – 18 jam sebelum persalinan
  • Febris intrapartum

Infeksi GBS pada neonatus :

  1. Late – onset :
    • meningitis (80%)
    • Infeksi lain
  2. Early – onset :
    • distress pernafasan
    • pneumonia

PENCEGAHAN :

How can I prevent a UTI?

You may do everything right and still experience a urinary tract infection, but you can reduce the likelihood by doing the following:

  • Drink 6-8 glasses of water each day and unsweetened cranberry juice regularly.
  • Eliminate refined foods, fruit juices, caffeine, alcohol, and sugar.
  • Take Vitamin C (250 to 500 mg), Beta-carotene (25,000 to 50,000 IU per day) and Zinc (30-50 mg per day) to help fight infection.
  • Develop a habit of urinating as soon as the need is felt and empty your bladder completely when you urinate.
  • Urinate before and after intercourse.
  • Avoid intercourse while you are being treated for an UTI.
  • After urinating, blot dry (do not rub), and keep your genital area clean. Make sure you wipe from the front toward the back.
  • Avoid using strong soaps, douches, antiseptic creams, feminine hygiene sprays, and powders.
  • Change underwear and pantyhose every day.
  • Avoid wearing tight-fitting pants.
  • Wear all cotton or cotton-crotch underwear and pantyhose.
  • Don't soak in the bathtub longer than 30 minutes or more than twice a day.


Rujukan :

  1. Colgan R, Nicolle LE, McGlone A, Hooton TM. Asymptomatic bacteriuria in adults. Am Fam Physician. Sep 15 2006;74(6):985-90. [Medline].
  2. Delzell JE Jr, Lefevre ML. Urinary tract infections during pregnancy. Am Fam Physician. Feb 1 2000;61(3):713-21. [Medline]
  3. Fihn SD. Clinical practice. Acute uncomplicated urinary tract infection in women. N Engl J Med. Jul 17 2003;349(3):259-66. [Medline].

1 komentar:

  1. Terimakasih, informasinya sangat-sangat bermanfaat ..
    Sekedar info, kini tlah hadir obat herbal untuk menyembuhkan infeksi traktus urinarius yang aman dikonsumsi semua kalangan usia termasuk ibu hamil/menyusui
    Obat Tradisional Infeksi Traktus Urinarius

    BalasHapus