Laman

Rabu, 24 Agustus 2011

INFEKSI BAKTERI DAN PROTOZOA

iNFEKSI bAKTERI DAN pROTOZOA
 klik gambar untuk memperbesar

INFEKSI BAKTERI DALAM KEHAMILAN
Streptokokus Grup B
  • Angka kejadian : Di negara maju, komplikasi sepsis neonatorum yang diakibatkan oleh streptokokus.grup B adalah 1.8 : 1000 kelahiran hidup.
  • Tanda dan gejala pada ibu : 20% ibu hamil mengalami kolonisasi bakteri di vagina atau perianal tanpa gejala.
  • Efek terhadap janin / neonatus : terdapat 2 manifestasi infeksi SGB pada neonatus yang secara klinis berbeda.
    • Onset Dini (80%) disebabkan oleh penularan selama persalinan. Tanda infeksi serius (gawat nafas dan renjatan sepsis) biasa berkembang dalam waktu 6 – 12 jam setelah lahir. Angka kematian sekitar 25% dan bayi yang bertahan hidup sering memperlihatkan sisa neurologik
    • Onset lanjut (20%) merupakan  yang infeksi nosokomial yang umumnya terjadi lebih dari satu minggu setelah lahir dan biasanya muncul dalam bentuk meningitis.Angka kematian lebih rendah namun sisa neurologik terjadi dengan frekuensi yang sama.
  • Pencegahan: Strategi pencegahan infeksi SGB onset dini ada 2 macam :
    1. Terapi sejak persalinan dengan basis faktor resiko (Inggris)
    2. Terapi berbasis skrining universal–kultur (Amerika )
  • Pengobatan : penicilline intrapartum (sefalosporin generasi II, eritromisin atau klindamisin)
iNFEKSI bAKTERI DAN pROTOZOA 2
 Klik gambar untuk memperbesar

Korioamnionitis
  • Angka kejadian : 1 : 10% kehamilan
  • Tanda / Gejala Ibu : Korioamnionitis adalag diagnosa klinis. Diagnosa definitif memerlukan kultur cairan amnion yang positif. Komplikasi ibu : sepsis , “adult respiratory distress syndrome” , edema paru dam kematian
  • Efek terhadap janin : sepsis neonatorum, pneumonia dan kematian
  • Pencegahan : Hindari ketuban pecah > 18 jam sebelum anak lahir
Listeriosis
  • Penyebab sepsis neonatorum yang jarang dijumpai dan diperkirakan terjadi secara transplasenta. Kultur servik dan darah harus dikerjakan pada ibu dengan gejala mencurigakan.
  • Listeriosis merupakan penyebab utama IUFD dan kematian neonatal kibat listeriosis juga tinggi
  • Terapi : ampicilline dan gentamycin
Tuberkulosis
  • Angka kejadian : dinegara maju kejadian Tuberkulosis  sangat jarang dan umumnya terjadi dikalangan migran baru
  • Tanda dan Gejala pada ibu : Sebagian besar asimptomatik dan jarang ditemukan penyakit aktif
  • Efek terhadap janin/neonatus : tuberkulosis kongenital atau neonatus adalah morbiditas yang berbahaya dan bersifat fata .
  • Pencegahan : PPD 9 (purified protein derivative) intradermal adalah skrining yang akurat.
  • Pengobatan : bila hasil PPD positif, maka harus dilakukann pemeriksaan foto thorax. Bila hasilnya normal, maka pasien diberi INH selama 6 bulan (atau ditunda sampai setelah melahirkan), bila hasil abnormal, maka diberikan INH dan Ethambutol
Vaginosis Bakterial
VB sering terkait dengan persalinan preterm pada ibu resiko tinggi.
Belum diperoleh kesepakatan apakah untuk VB asimptomatik diperlukan terapi profilaksis

Klamidia & Gonoroea
  • Penyakit Menular Seksual yang sering ditemukan
  • Tanda dan gejala ibu : umumnya asimptomatik
  • Efek terhadap janin : peningkatan morbiditas pada neonatus bila tidak diobati
  • Pencegahan :kultur servik pada ibu hamil resiko tinggi. Pencegahan oftalmia neonatorum dengan salep antibiotika profilaksis
  • Pengobatan :
    • Klamidia : erithromycin , azythromycin
    • Gonorea : seftriaxone
INFEKSI PROTOZOA

Toksoplasmosis :
  • Angka kejadian : toksoplasmosis akut pada kehamlan jarang ditemukan
  • Tanda dan gejala ibu : sebagian besar asimptomatik
  • Efek terhadap janin : hanya toksoplasmosis akut dalam kehamilan yang dapat ditularkan pada janin
  • Pencegahan : hindari konsumsi daging mentah dan higiene
  • Pengobatan : Sulfadiazin dan pirimethamin
Trikomoniasis :
  • Sering ditemukan
  • Terapi : Metronidazole

Tidak ada komentar:

Posting Komentar