Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

KONTRASEPSI ORAL

KONTRASEPSI HORMONAL
Jenis kontrasepsi ini sangat banyak, terdapat dalam berbagai bentuk antara lain tablet, obat suntik, sediaan transdermal (“patch”) dan sediaan transvaginal (cincin).
Kontrasepsi oral (OC) : kombinasi estrogen sintetik (ethynil estradiol)  dan progestin (pill) atau yang hanya mengandung progestin saja (mini-pill)

KONTRASEPSI KOMBINASI ESTROGEN + PROGESTIN
Kontrasepsi oral [ OC-oral contraceptive ] adalah metode kontrasepsi hormonal yang paling sering digunakan.
  1. Jenis Kontrasepsi Oral :
    • Monofasik : berisi estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama didalam 21 buah pil yang aktif.
    • Trifasik : mengandung berbagai dosis progestin. Pada sejumlah jenis obat tertentu, dosis estrogen didalam ke 21 pil aktif bervariasi.
    • Maksud dari variasi ini adalah mempertahankan besarnya dosis pada pasien serendah mungkin selama siklus dengan tingkat kemampuan dalam pencegahan kehamilan yang setara.
    • “Progestin-only pill” : Berisi progestin dosis rendah pada ke 28 pil yang aktif.
  1. Estrogen yang sering digunakan adalah ethinyl estradiol dengan dosis kurang dari 35 µg estrogen.
  2. MESTRANOL adalah estrogen yang digunakan pada pill dosis tinggi ( > 50 µg) dan sekarang sulit didapat di pasaran.
  3. Jenis progestin yang sering digunakan adalah NORETHINDRONE – LEVONORGESTREL – NORGESTREL – NORETHINDRONE ACETAT atau ETHYNODIOL DIACETAT.
  4. Jenis progestin yang memiliki sifat androgenik yang sedikit adalah NORGESTIMATE dan DESTOGESTREL. Jenis progestin terbaru adalah GESTODENE.
  5. Mekanisme kerja utama : Efek kontrasepsi dari OC kombinasi bermacam-macam. Efek terpenting adalah menekan “hypothalamic gonadotropin releasing factor” dengan akibat terjadi inhibisi terhadap sekresi FSH dan LH sehingga ovulasi tidak terjadi.
Peranan progestin :
  • Mencegah ovulasi dengan menekan LH
  • Mengentalkan lendir servik untuk mencegah masuknya sperma
  • Membuat endometrium tidak menguntungkan untuk terjadinya implantasi
Peranan estrogen :
  • Menekan pelepasan FSH
  • Stabilisasi endometrium yang mencegah terjadinya “breakthrough bleeding”
  1. Advis penggunaan kontrasepsi oral :
    • Diminum pada hari pertama haid
    • Diminum tiap hari , pada waktu yang kurang lebih sama, sebaiknya malam hari untuk mengatasi efek mual.
    • Bila terlewatkan 1 pil, keesokan hari diminum 2 pil sekaligus.
    • Bila terlewatkan 2 pil maka gunakan pencegahan cara lain (kondom).
    • Letakkan kemasan OC ditempat yang selalu terlihat (digantungkan di samping cermin pada meja hias).
  1. Rifampicin satu-satunya jenis obat antibiotika yang dapat menurunkan efektivitas pil OC
  1. Obat lain yang diperkirakan dapat menurunkan efektivitas OC:
    • Grisseofulvin
    • Antikonvulsan dan sedatif : Phenytoin, Mephenytoin, Phenobarbital, Primidone, carbamazepine, ethosoxumide
  1. Keuntungan OC :
    • Haid menjadi teratur dengan penurunan angka kejadian dismenorea
    • Penurunan jumlah dan durasi perdarahan
    • OC dapat memperbaiki kondisi anemia defisiensi zat besi
    • Meningkatkan “bone density”
    • Menurunkan resiko karsinoma ovarium dan carcinoma endometrium
    • Mencegah proses hirsutisme
    • Mengatasi “acne”
    • Mencegah artehrogenesis
    • Memperbaiki gejala rheumatoid arthritis
  1. Kemungkinan reaksi samping:
    • Lipoprotein dan Lipid :
      • Pada umumnya OC kombinasi meningkatkan triglycerida dan total cholesterol
      • Menurunkan kadar LDL – meningkatkan HDL
      • Progestin menyebabkan hal yang sebaliknya
    • Metabolisme karbohidrat:
      • Pada usia “tua”, OC menyebabkan gangguan toleransi glukosa terutama akibat komponen progestin
      • Speroff dan Darney 2001 : pada fomulasi OC jenis baru, tidak terdapat gangguan toleransi glukosa.
      • OC tidak meningkatkan resiko DM
    • Metabolisme protein
      • Estrogen:
        • Meningkatkan berbagai jenis globulin produksi hepatik
        • Meningkatkan angiostensinogen
        • Menyebabkan konversi renin → angiostensin I
    • “pill induced hypertension” ?
      • Sesuai dengan dosis estrogen yang digunakan maka, estrogen dapat meningkatkan fibrinogen dan faktor – faktor pembekuan II,VII, IX, X, XII dan XIII serta resiko trombosis.
    • Penyakit hepar: kemungkinan kecil dapat terjadi
      • Cholestasis
      • Cholestatic jaundice
    • Neoplasma : “stimulatory effect on some cancer is always a concern with female sex steroid”
      • Sudah dinyatakan adanya efek perlindungan terhadap kejadian karsinoma ovarium dan endometrium bagi pengguna OC.
      • Terdapat pertentangan dari berbagai hasl laporan mengenai efek terhadap kejadian karsinoma hepar – servik dan payudara.
      • Terdapat hubungan antara resiko kejadian displasia servik dengan penggunaan OC dan resiko kanker invasif pada penggunaan lebih dari 5 tahun.
    • Efek nutrisi : penyimpangan beberapa nutrien sama dengan yang terjadi pada saat kehamilan
    • Efek kardiovaskular :
      • DVT - deep vein thromobosis dan emboli paru serta stroke dan hal ini terutama terjadi pada :
        • Perokok
        • Obesitas
        • Usia > 50 tahun
        • Rasio cholesterol LDL dan HDL yang meningkat
        • Riwayat HT, DM, riwayat keluarga dengan penyakit jantung
      • Kandungan estrogen dan progesteron dalam formula OC baru sudah menurun 4 sampai 10 kali lipat formula OC tahun 60 – 70 ‘ an sehingga memperkecil kemungkinan kejadian efek samping kardiovaskular.
  1. Efek pada SISTEM REPRODUKSI
WaIlach dan Grimes 2000 : amenorea pasca penghentian pil adalah refleksi dari masalah sebelumnya. 90% pasien dengan ovulasi regular akan mengalami ovulasi dalam waktu 3 bulan pasca penghentian pil.
Tak ada hubungan antara OC dengan efek teratogenik.
Truit dkk 2003 : hubungan antara penurunan jumlah ASI dengan OC?
OC - yang mengandung Progestin saja memiliki efek kontrasepsi yang baik dan tidak mempengaruhi efek laktasi sehingga ini adalah jenis pilihan terbaik bagi ibu laktasi selama 6 bulan
Efek lain-lain:
    • Cervical mucorrhoea
    • Vaginitis atau vulvovaginitis akibat candida
    • Chloasma ( jarang terjadi pada formula OC terbaru)
    • Wise dkk 2004 : Mioma uteri tidak bertambah besar
    • Galo dkk ( 2004) : OC dosis rendah tidak menambah berat badan
image
 
image

KONTRASEPSI PROGESTIN
PROGESTIN ORAL
Disebut juga sebagai mini-pills
Tidak bersifat menghambat ovulasi ; hanya merubah lendir servik dan kondisi endometrium.
Harus diminum setiap hari.
Tidak begitu disukai oleh karena menyebabkan perdarahan iregular dan angka kehamilan yang tinggi dibandingkan jenis OC lain.


KEUNTUNGAN
  • Efek minimal terhadap metabolisme karbohidrat atau pembekuan.
  • Tidak menyebabkan Hipertensi
  • Ideal bagi penderita resiko tinggi penyakit jantung
  • Pilihan utama bagi pasien laktasi
KERUGIAN
  • Efek kontrasepsi tidak terlalu efektif
  • Perdarahan uterus iregular : amenorea – bercak – perdarahan lucut
  • Kadang menyebabkan kista ovarium fungsional
“ if a progestin only pill is taken even 4 hours late, a back-up form contraception must be used for the next 48 hours”
Terlihat pada tabel dibawah, jenis obat yang dapat MENURUNKAN EFEKTIVITAS “progestin only pills”

image

2 komentar:

  1. mengapa kontrasepsi bisa menurunkan resiko rheumatoid arthritis?

    BalasHapus
  2. Ethinyl Estradiol is a derivative of 17β-estradiol (E2), the major endogenous estrogen in humans. EE2 is an orally bioactive estrogen used in many formulations of combined oral contraceptive pills and is one of the most commonly used medications for this purpose. Ethinyl Estradiol

    BalasHapus