Laman

Minggu, 21 Agustus 2011

PERAWATAN ANTENATAL LANJUTAN

Jadwal baku kunjungan antenatal secara tradisional adalah :
  • Tiap 4 minggu dari kehamilan 0 – 32 minggu
  • Tiap 2 minggu pada kehamilan 32 – 36 minggu
  • Tiap minggu selama kehamilan 36 minggu sampai aterm
Pada setiap kunjungan antenatal dilakukan pemeriksaan baku berupa:
  1. Berat badan
  2. Pengukuran Tekanan darah
  3. Pengukuran tinggi Fundus Uteri
  4. Menghitung frekuensi dan pola detik jantung janin
  5. Pemeriksaan presentasi dan posisi janin
  6. Pemeriksaan kadar haemoglobin
  7. Pemeriksaan Glukosa
  8. Pemeriksaan Protein urine
Perawatan antenatal sekurang-kurangnya dilakukan sebanyak 4 kali :
  • Pertama kali pada kehamilan muda
  • Kedua sekitar kehamilan 28 minggu
  • Ketiga sekitar kehamilan 32 minggu
  • Kempat sekitar kehamilan aterm

KESEHATAN IBU ADALAH CERMINAN KESEHATAN JANIN
Dalam obstetri modern, kesehatan janin ditentukan berdasarkan pengamatan dan pemeriksaan secara langsung terhadap janin, namun dalam menentukan status kesehatan janin , kesehatan ibu tidak boleh diabaikan.
Kesehatan maternal adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan janin dan harus memperoleh perhatian yang memadai selama kehamilan.

Berat Badan ibu
Berat badan sebelum kehamilan serta pertambahan berat badan selama kehamilan perlu dalam perkembangan janin.
Kenaikan berat badan selama kehamilan berkisar 11 – 12 kg.
Kenaikan berat badan yang tidak memadai merupakan cerminan dari defisit nutrisi, gangguan kesehatan atau kadar hormon tubuh yang tidak sepadan dengan proses anabolisme.
Kenaikan berat badan dan penambahan tinggi fundus uteri harus diamati secara ketat selama kehamilan.

Tekanan Darah
Tekanan darah mencerminkan keadaan sirkulasi maternal dan tekanan perfusi darah ke jaringan tubuh . Dalam keadaan normal MAP-Mean Arterial Pressure pada trimester II sedikit lebih rendah dari nilai sebelum kehamilan atau awal kehamilan.
MAP = Tekanan Diastolik + 1/3 (Tekanan Sistolik – Tekanan Diastolik )
Pada trimester III, tekanan darah pada posisi telentang yang lebih tinggi dibandingkan posisi miring merupakan pertanda adanya ancaman akan terjadinya penyakit hipertensi. Dalam keadaan normal, pada posisi telentang tekanan darah justru lebih rendah dibandingkan posisi miring kekiri.
Tinggi fundus uteri
Jarak fundus uteri diukur dengan pita pengukur (dari tepi atas simfisis sampai puncak fundus uteri ) .
Perkiraan tinggi fundus uteri diperiksa melalui palpasi abdomen (Leopold I).
Detik jantung janin
Detik Jantung Janin dapat didengarkan dengan Doppler.
Pemeriksaan DJJ meliputi frekuensi, akselerasi atau deselerasi atau keteraturan dengan menggunakan alat kardiotokografi atau diperkirakan secara tradisional dengan menggunakan fetoskop ( dihitung sebanyak 3 kali dalam jangka waktu 5 detik dan jeda selama 5 detik di kalikan 4 )
Pemeriksaan presentasi dan posisi janin
Pasien diminta mengosongkan kandung kemih dan kemudian diminta untuk berbaring telentang dengan lutut semifleksi.
Dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen dengan tehnik LEOPOLD


PEMERIKSAAN ABDOMEN

Palpasi abdomen merupakan bagian penting dalam pemeriksaan antenatal. Ini adalah langkah paling mudah dan murah untuk menentukan adanya hambatan pertumbuhan janin, pertumbuhan berlebihan pada kasus hidramnion atau kehamilan kembar.

BATASAN LETAK JANIN

Letak : Hubungan antara sumbu panjang ibu dengan sumbu panjang janin
Misal : Letak lintang , letak memanjang , letak oblique
Sikap : Fleksi atau defleksi ( dalam keadaan normal semua persendian janin intrauterin dalam keadaan fleksi )



clip_image002


clip_image004
Presentasi : Bagian terendah janin ( presentasi kepala , presentasi sungsang )
Posisi : Orientasi dari bagian janin (denominator) dengan panggul ibu
Ubun kecil kiri depan , sacrum kiri melintang , dagu kanan depan dsb nya
Denominator :
  • Ubun ubun kecil pada presentasi belakang kepala
  • Sacrum pada presentasi sungsang
  • Dagu pada presentasi muka


Untuk kepentingan deskripsi posisi bagian terendah janin dalam panggul maka panggul dibagi menjadi 8 bagian :
clip_image006

LEOPOLD I
clip_image008Leopold I
  • Pemeriksan berdiri dikanan dan menghadap ke arah muka pasien
  • Kedua telapak tangan ditempatkan pada fundus uteri
  • Ditentukan tinggi fundus uteri dan ditentukan bagian janin yang berada di fundus uteri


LEOPOLD II
clip_image002[6]
Leopold II
  • Pemeriksa berdiri dikanan dan menghadap ke arah muka pasien
  • Kedua telapak tangan ditempatkan pada sisi kiri dan kanan uterus setinggi umbilikus
  • Ditentukan lokasi bagian punggung janin dan bagian-bagian kecil janin

LEOPOLD III
clip_image002[8]
Leopold III
  • Pemeriksaan ini dilakukan dengan perlahan oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien
  • Pemeriksan berdiri dikanan dan menghadap ke arah muka pasien , Bagian terendah janin dipegang diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
  • Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan apakah sudah mengalami engagemen atau belum


LEOPOLD IV
clip_image002[10]
Leopold IV
  • Pemeriksan berdiri dikanan dan menghadap ke arah kaki pasien.
  • Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.
  • Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin .
PALPASI ABDOMEN PERLIMAAN UNTUK MENENTUKAN DERAJAT DESENSUS
clip_image017
Derajat desensus yang diperiksa melalui palpasi abdomen
Pada pemeriksaan palpasi abdomen , seorang pemeriksa harus dapat menjawab 6 pertanyaan penting
1. Apakah tinggi fundus uteri sesuai dengan perkiraan usia kehamilan
clip_image019
2. Apakah janin berada pada letak memanjang
clip_image021
3. Bagaimana presentasi janin dalam uterus
Presentasi adalah bagian terendah janin yang menempati bagian bawah uterus.
Pada kehamiolan sekitar 30 minggu , 25%janin berada pada presentasi sungsang.
Setelah kehamilan 32 minggu, janin normal akan berada pada presentasi kepala
clip_image023
4. Apakah janin berada pada presentasi vertex ( belakang kepala)
clip_image025
  • Fleksi kepala sempurna
  • Dagu menempel bagian depan dada
  • Bagian terendah subocciput
  • Presentasi normal pada persalinan fisiologis per vagina.
clip_image027
  • Kelainan sikap defleksi : Hiperekstensi kepala
  • Bagian terendah janin muka
  • Denominator : dagu
  • Pada dagu posterior tidak mungkin terjadi persalinan spontan pervaginam pada janin aterm
5. Bagaimana posisi janin
Posisi adalah hubungan antara bagian terendah janin (denominator ) dengan panggul ibu

clip_image029

Bila janin pada posisi posterior ( occiput berputar kearah sacrum dan muka janin berputar kedepan ) maka persalinan akan berlangsung lebih lama
Pada presentase belakang kepala (vertex) yang terjadi pada proses persalinan normal per vaginam maka ubun ubun kecil berada dibagian anterior.
clip_image031

6. Apakah kepala sudah engage
Yang dimaksud dengan engagemen adalah desensus diamater biparietal melalui pintu atas panggul
Cara paling mudah untuk menentukan jumlah bagian kepala yang masih berada diatas pintu atas panggul adalah dengan menilai berapa jari bagian kepala janin masih diatas simfisis. Bila kepala sudah engage, maka bagian kepala yang masih ada diatas simfisis adalah 2 jari ( 2/5 ) atau kurang.
clip_image033
Engagemen biasanya terjadi saat inpartu dan apakah bagian terendah sudah masuk dalam pintu atas panggul atau belum dan sampai berapa jauh masuknya bagian terendah janin (presentasi) dalam pintu atas panggul digunakan pemeriksaan Leopold IV.
clip_image035
Bagian terendah janin sudah masuk PAP Bagian terendah janin masih belum masuk PAP

PEMERIKSAAN VAGINA SELAMA KEHAMILAN

Pemeriksaan Vaginal Toucher selama kehamilan:
  • Memeriksa kemungkinan adanya tumor uterus atau ovarium
  • Identifikasi bagian terendah janin
  • Menilai maturitas servik saat kehamilan aterm
  • Menilai kapasitas panggul :
    • Menilai adanya penonjolan spina ischiadica
    • Mengukur conjugata diagonalis
    • Mengukur distansia intertuberosum
clip_image037


Mengukur conjugata diagonalis :
clip_image039


Menilai kapasitas pintu bawahpanggul : ( Distansia Interspinarum )
clip_image041

1 komentar: