Laman

Minggu, 25 Maret 2012

KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

1. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN :
  1. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pada pasien
  2. Menjelaskan tujuan & hasil yang diharapkan dari pemeriksaan ini
  3. Memberitahukan bahwa pemeriksaan ini kadang mengkhawatirkan dan menimbulkan rasa tak nyaman, namun tidak membahayakan janin.
  4. Memastikan bahwa pasien mengerti dan memahami penjelasan yang telah disampaikan
  5. Memastikan bahwa pasien setuju bila akan dilakukan pemeriksaan ginekologi terhadap dirinya
2. PERSIAPAN UMUM
    1) Untuk Pasien
    1. Kapas dan larutan antiseptik
    2. Meja instrumen
    3. Bengkok untuk wadah instrumen bekas pakai
    4. Spekulum cocor bebek
    5. Ranjang pemeriksaan ginekologi
    6. Lampu sorot
    2) Untuk Pemeriksa
    1. Air mengalir – sabun – pengering (tissue towel)
    2. Sarung tangan
    3. Apron
3. PERSIAPAN PEMERIKSAAN :
  1. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih.
  2. Pasien diminta untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus untuk pemeriksaan ginekologi.
  3. Atur posisi ibu dengan posisi LITHOTOMI diranjang pemeriksaan.
  4. Letakkan kedua kaki pada penyangga.
  5. Hidupkan lampu sorot dan arahkan tepat ke genitalia eksterna.
4. MENGENAKAN SARUNG TANGAN :
  1. Letakkan sarung tangan dalam bungkus yang sudah dibuka di meja instrumen.
  2. Cuci tangan dan keringkan.
  3. Ambil sarung tangan kanan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada tepi atas lipatan sarung tangan.
  4. Masukkan tangan kanan kedalam sarung tangan untuk tangan kanan dan sesuaikan jari-jari tangan pada alur yang tersedia pada tangan kanan.
  5. Kencangkan sarung tangan dengan menarik ujung lipatan dan kemudian tarik lingkaran atas sarung tangan ke atas.
  6. Ambil sarung tangan kiri dengan menyelipkan jari-jari tangan kanan diantara lipatan sarung tangan (tahan sarung tangan dengan ibu jari).
  7. Masukkan jari tangan kiri kedalam alur jari, kencangkan dengan mendorong lipatan sarung tangan keatas dengan ujung telunjuk kanan, kemudian tarik lingkaran atas sarung tangan keatas dengan ibu jari dan telunjuk kanan untuk menghilangkan lipatan sarung tangan.

4. PEMERIKSAAN GINEKOLOGI :
INSPEKSI
    1. Pemeriksa duduk di depan genitalia eksterna.
    2. Usap vulva dengan kapas yang telah dibasahi dengan larutan antiseptik dari arah atas ke bawah (dari arah klitoris ke arah anus).
    3. Lakukan inspeksi genitalia eksterna dan perineum secara seksama.
    4. Pisahkan kedua labium majus dan perhatikan MUARA URETHRAE dan INTROITUS VAGINAE.
PALPASI
    • Raba KELENJAR BARTHOLINE dengan meraba dan menelusuri labium majus kiri dan kanan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
PEMERIKSAAN INSPEKULO
    1. Ambil spekulum cocor bebek dengan tangan kanan - masukkan ujung telunjuk tangan kiri di commisura posterior untuk sedikit membuka introitus vaginae – masukkan spekulum dalam keadaan tertutup dan miring sejajar dengan introitus vaginae – dorong masuk kedalam vagina dengan menghindari meatus urethra .
    2. Setelah setengah vagina, putar spekulum 900 sehingga tangkai spekulum mengarah tegak lurus kebawah.
    3. Masukkan spekulum lebih jauh sehingga mencapai forniks posterior.
    4. Buka spekulum dengan menekan tuas dan atur Kedudukan spekulum sehingga masing-masing bilah menyentuh dinding depan dan belakang vagina.
    5. Buka spekulum lebih lanjut sehingga portio servik terlihat jelas – perhatikan bentuk,ukuran dan warna porsio – perhatikan sekrete vagina.
    6. Setelah inspeksi selesai, lepas pengungkit dan pengatur jarak bilah – putar tangkai spekulum 900 berlawanan dengan arah jarum jam sambil mengamati keadaan mukosa vagina.
    7. Keluarkan spekulum dari vaginae secara hati-hati dengan kedua bilah dalam keadaan tertutup .
    8. Letakkan spekulum di bengkok yang berada dimeja instrumen.
PEMERIKSAAN PALPASI BIMANUAL
    1. Pemeriksa berdiri dan menghadap ke arah pasien.
    2. Pisahkan kedua labia major dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dari sisi atas.
    3. Masukkan jari telunjuk dan jari tengah kanan dalam keadaan lurus dan rapat kedalam vagina untuk melakukan pemeriksaan vaginal – vaginal toucher.
    4. Letakkan ujung-ujung jari tangan kiri suprasimfisis – tentukan besar,arah dan konsistensi uterus.
    5. Lakukan pemeriksaan konsistensi servik –adneksa dan parametrium kiri-kanan
    6. Pemeriksaan tanda HEGAR:
      • Pindahkan jari-jari tangan kiri luar yang semula di fundus ke arah isthmus uteri.
      • Arahkan jari-jari tangan kefornix posterior ke bagian isthmus uteri.
      • Tanda HEGAR positif : jari-jari tangan luar “bertemu” jari-jari tangan dalam.
    7. Akhir pemeriksaan bimanual :
      • Ujung-ujung jari tangan kiri diletakkan suprasimfisis.
      • Keluarkan jari-jari yang berada dalam vagina.
      • Angkat tangan kiri dari perut ibu.
      • Ambil kapas yang telah dibasahi dengan larutan antiseptik.
      • Hapus sekrete vagina yang membasahi dinding perut – vulva dan perineum.
      • Beritahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai dan pasien dipersilahkan mengenakan pakaian dalamnya kembali serta kembali ketempat duduk semula.
5. PENCEGAHAN INFEKSI
  1. Kumpulkan semua alat yang telah digunakan dan masukkan kedalam lar. Klroin 0.5%.
  2. Bagian atau benda yang terkena cairan tubuh/sekret pasien diseka dengan lar. Klorin 0.5%.
  3. Masukkan tangan kedalam lar. Klorin 0.5%, bersihkan sarung tangan yang masih terpasang dan kemudian lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam lar.Klorin selama 10 menit.
  4. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir.
  5. Keringkan tangan.
6. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN
  1. Beritahukan hasil pemeriksaan pada pasien.
  2. Jelaskan diagnosis/kesimpulan hasil pemeriksaan pada pasien.
  3. Bila perlu lanjutkan dengan konseling khusus dan penatalaksanaan lanjutan.
7. PENCATATAN dan PENATALAKSANAAN LANJUTAN
  1. Catat hasil pemeriksaan dan diagnosis/kesimpulan hasil pemeriksaan terhadap pasien kedalam REKAM MEDIS.
  2. Tulis rencana penatalaksanaan dan jadwal penatalaksanaan lanjutan didalam REKAM MEDIS.
  3. Pastikan pasien mengerti dan memahami penjelasan saudara perihal kesimpulan hasil pemeriksaan dan diagnosis.
  4. Pastikan pasien mengerti dan memahami penjelasan perihal penatalaksanaan dan jadwal pelaksanaan lanjutan.
  5. Antar pasien keluar dari ruang pemeriksaan dan ucapkan salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar