Laman

Jumat, 23 Maret 2012

OSCE

(Objective Structured Clinical Examination)

 
Very much more time must be … given to those practical portions of the examinations which afford the only true test of … fitness to enter the profession. The day of the theoretical test is over.

Sir William Osler, MD, 1885

OSCEObjective Structured Clinical Examination adalah jenis penilaian modern untuk berbagai bidang kesehatan (Kebidanan-Ophthalmologi-Penyakit Dalam-Fisioterapi-Radiologi-Perawatan-Farmasi-Kedokteran Gigi-Kedokteran Hewan dsb)

OSCE pertama kali diperkenalkan oleh Harden (1975) berupa rangkaian 2 – 20 “station” yang masing-masing menggunakan waktu 5 – 15 menit.   

Station” OSCE dapat berupa berbagai metode ujian termasuk antara lain “soal pilihan ganda” atau “Essay Test” , namun yang sering digunakan adalah “encounter clinic” dimana mahasiswa berinteraksi dengan standardized patient” .
Kriteria evaluasi didasarkan pada ovjentif latihan dan aktivitas pembelajaran.


STRUKTUR OSCE

OSCE berupa rangkaian beberapa “STATION” pendek dimana ketrampilan peserta terhadap “pasien standard” (simulasi atau nyata) dinilai dalam waktu 5 – 15 menit oleh satu atau dua penilai .
Masing-masing “station” memiliki penilai tersendiri (tidak seperti penilaian tradisional dimana peserta ujian diuji seluruh ketrampilan dan pengetahuannya oleh satu atau dua penguji)
Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional dengan melewati keseluruhan station yang tersedia (umumnya sekitar 12 – 15 station).
Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semua station yang sama.
Ini merupakan perbaikan dari metode penilaian tradisional oleh karena station dapat dibuat secara baku oleh kelompok profesi medis dan prosedur tindakan yang rumit dapat terlaksana tanpa membahayakan kesehatan pasien

Seperti yang tersirat dari namanya, disain OSCE adalah :
  • OBJEKTIF – semua peserta ujian dihadapkan pada station yang sama (walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah ‘pasien nyata” maka gejalanya akan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama. Dalam OSCE , untuk tiap langkah kegiatan , penilaian peserta diberikan dengan cara penilaian yang sama sesuai dengan tingkat kebenaran dari prosedur atau langkah yang dilakukannya. Dengan demikian maka penilaian akan lebih bersifat objektif. Penilaian didasarkan hanya pada langkah yang dilakukan dengan benar atau yang dilakukan dengan kurang benar atau tidak dilakukan sama sekali.
  • TERSTRUKTUR – Station memiliki perintah yang jelas dan spesifik. Bila pasien yang digunakan adalah pasien “simulatif” , maka harus tersedia skenario yang jelas sehingga informasi yang diperoleh oleh semua peserta mengenai pasien sama , termasuk dalam hal ini , tampilan emosi “pasien” yang harus diperlihatkannya dalam konsultasi. Instruksi dibuat secara tertulis dengan baik sehingga peserta dapat menyelesaikan tugasnya dengan lengkap. OSCE harus terstruktur dengan baik dan meliputi semua elemen kurikulum termasuk rentang ketrampilannya. 
  • PENILAIAN KLINIK – OSCE di desain untuk aplikasi pengetahuan teori dan klinik.         Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya, menjawab pertanyaan dari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku dan jawaban yang diisikan dalam lembar penilaian hanya jawaban atas pertanyaan yang diberikan, jawaban diluar pertanyaan tidak dicatat dalam lembar penilaian.

 

CATATAN PENILAIAN OSCE

Catatan penilaian OSCE yang dilakukan oleh penilai. “station tulisan” seperti misalnya penulisan resep atau alur kegiatan penatalaksanaan kasus diisikan dalam lembar penilaian dengan aturan seperti biasa.
OSCE disebut bersifat objektif karena pertanyaan dan penilaian atas jawaban diberikan secara baku.
Seperti misalnya : station yang memusatkan perhatian terhadap penatalaksanaan preeklampsia berat , maka penilaian ditentukan sampai seberapa jauh apa yang dijawab oleh peserta telah sesuai dengan standar jawaban yang ada.
Penentu akhir lulus tidaknya peserta adalah tim penilai yang menilai keseluruhan hasil penilaian dari masing-masing “station”.
Dikenalnya seorang “pasien” oleh peserta seharusnya tidak mempengaruhi intergritas proses ujian meskipun ini juga patut dipertimbangkan.

 

PERSIAPAN OSCE

Persiapan OSCE berbeda dengan persiapan ujian teori.
Pada OSCE, penilaian lebih ditekankan pada ketrampilan klinik dibandingkan pengetahuan teori.
Sebagian besar Fakultas kedokteran memiliki Laboratorium Ketrampilan Klinik yang memberi kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan praktek Latihan Ketrampilan Klinik seperti misalnya pengambilan darah . Latihan sangat baik bila dilaksanakan dalam kelompok kecil dengan suatu skenario OSCE yang disertai “role playing” diantara mereka.
Sebagian “station” OSCE dikembangkan untuk satu kegiatan “interpretasi data”. Contoh: Satu kasus riwayat NYERI DADA dan disertai data EKG untuk interpretasi.
Pengembangan station lain adalah untuk suatu DIAGNOSA BANDING dari pasien dengan keluhan tertentu dan peserta diminta untuk menentukan suatu LANGKAH PENATALAKSANAAN selanjutnya.

 

Rujukan

  1. Assessment of clinical competence using objective structured examination, Harden et al., Br Med J. 1975 Feb 22;1(5955):447-51 http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447
  2. (Ross, M., Carroll, G., Knight, J., Chamberlain, M., Fothergill-Bourbonnais, F., and Linton, J. (1988) Using the OSCE to measure clinical skills performance in nursing. Journal of Advanced Nursing, 13, 45-56).
  3. How to perform an abdominal examination in the OSCE http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar