Sabtu, 10 Oktober 2009

HYPERPLASIA ENDOMETRIUM

HIPERPLASIA ENDOMETRIUM adalah keadaan dimana endometrium tumbuh secara berlebihan. Kelainan ini bersifat benigna ( jinak ) ; akan tetapi pada sejumlah kasus dapat berkembang kearah keganasan uterus . Sejumlah wanita berada pada resiko tinggi menderita hiperplasia endometrium. Tulisan ini akan memberi penjelasan mengenai :

          • Pemeriksaan Diagnostik
          • Terapi
          • Pencegahan

Siapa yang memiliki resiko tinggi?

Hiperplasia Endometrium seringkali terjadi pada sejumlah wanita yang memiliki resiko tinhggi :

  1. Sekitar usia menopause
  2. Didahului dengan terlambat haid atau amenorea
  3. Obesitas ( konversi perifer androgen menjadi estrogen dalam jaringan lemak )
  4. Penderita Diabetes melitus
  5. Pengguna estrogen dalam jangka panjang tanpa disertai pemberian progestin pada kasus menopause
  6. PCOS – polycystic ovarian syndrome
  7. Penderita tumor ovarium dari jenis granulosa theca cell tumor

Keluhan utama hiperplasia glandulare adalah perdarahan uterus abnormal dengan spektrum histologis yang luas .

Terdapat 2 golongan :

  1. Simple Hyperplasia
  2. Complex Hyperplasia

dengan dua subgolongan : dengan atau tanpa atypia

Complex Atypical Hyperplasia memiliki potensi keganasan paling tinggi dimana sekitar20 – 30% tanpa pengobatan akan mengalami perubahan ke karsinoma endometrium

PEMERIKSAAN

Pada penderita perdarahan uterus abnormal yang disertai dengan faktor resiko harus dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan hiperplasia endometrium :

Pemeriksaan Ultrasonografi

Pada wanita pasca menopause ketebalan endometrium pada pemeriksaan ultrasonografi transvaginal kira kira < 4 mm. Untuk dapat melihat keadaan dinding cavum uteri secara lebih baik maka dapat dilakukan pemeriksaan hysterosonografi dengan memasukkan cairan kedalam uterus

Sonohysterography

Sonohysterography showing a normal endometrial cavity

Saline

Saline outlining two endometrial polyps in the cavity

Biopsy

Diagnosis hiperplasia endometrium dapat ditegakkan melalui pemeriksaan biopsi yang dapat dikerjakan secara poliklinis dengan menggunakan mikrokuret. Metode ini juga dapatmenegakkan diagnosa keganasan uterus.

Dilatasi dan Kuretase

Dilakukan dilatasi dan kuretase untuk terapi dan diagnosa perdarahan uterus.

Histeroskopi

Histeroskopi adalah tindakan dengan memasukkan peralatan teleskop kecil kedalam uterus untuk melihat keadaan dalam uterus dengan peralatan ini selain melakukan inspeksi juga dapat dilakukan tindakan pengambilan sediaan biopsi untuk pemeriksaan histopatologi.

Simple, typical hyperplasia of endometrium. The hyperplastic endometrium consists in proliferated epithelium with quasi-normal appearing (stratified, tall columnar, or cuboidal) and proliferated cells in stroma. Often, the glands are dilated (cystic "Swiss cheese" hyperplasia). (H&E, ob. x10)

Complex Hyperplasia

TERAPI

Pada sebagian besar kasus , terapi hiperplasia endometrium atipik dilakukan dengan memberikan hormon progesteron. Dengan pemberian progesteron, endometrium dapat luruh dan mencegah pertumbuhan kembali. Kadang kadang disertai dengan perdarahan per vaginam.

Besarnya dosis dan lamanya pemberian progesteron ditentukan secara individual. Setelah terapi , dilakukan biopsi ulang untuk melihat efek terapi.

Umumnya jenis progesteron yang diberikan adalah Medroxyprogetseron acetate (MPA) 5 – 10 mg per hari selama 10 hari setiap bulannya dan diberikana selama 3 bulan berturut turut

Pada pasien hiperplasia komplek harus dilakukan evaluasi dengan D & C fraksional dan terapi diberikan dengan progestin setiap hari selama 3 – 6 bulan

Pada pasien hiperplasia komplek dan atipik sebaiknya dilakukan histerektomi kecuali bila pasien masih menghendaki anak.

Pada pasien dengan tumor penghasil estrogen harus dilakukan ekstirpasi

PENCEGAHAN HIPERPLASIA ENDOMETRIUM

Harus diambil langkah untuk menurunkan resiko hiperplasia endometrium :

  • Penggunaan etsrogen pada masa pasca menopause harus disertai dengan pemberian progestin untuk mencegah karsinoma endometrium.
  • Bila menstruasi tidak terjadi setiap bulan maka harus diberikan terapi progesteron untuk mencegah pertumbuhan endometrium berlebihan. Tderapi terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral kombinasi.
  • Rubah gaya hidup untuk menurunkan berat badan.

Finally...

In most cases, endometrial hyperplasia can be treated. Work with your doctor during treatment to prevent further problems. Women at risk can take steps to protect against endometrial hyperplasia.

TQ ………………………………….

Rujukan :

Howard A Zacur, Robert L Giuntoli, II, Marcus Jurema, Endometrial Hyperplasia, UpToDate Online (subscription required), http://www.uptodateonline.com/utd/content/topic.do?topicKey=gen_gyne/13384&type=A&selectedTitle=1~22, retrieved 2007-05-26

Endometrial Hyperplasia : http://en.wikipedia.org/wiki/Endometrial_hyperplasia

2 komentar: