KONSEPSI
Konsepsi terjadi di tuba falopii terutama pada daerah pars ampularis.
Zygote membelah diri dengan cepat dan membentuk bola padat yang terdiri dari beberapa sel kemudian berjalan melalui tuba falopii menuju cavum uteri.
Embrio yang sedang berkembang mulai mengadakan diferensiasi untuk membentuk menjadi janin – plasenta dan selaput ketuban.
Prekursor pembentuk membran korionik primitif menghasilkan hCG – human chorionic gonadotropin. hCG memiliki aktivitas biologik yang menyerupai LH dan mengambil alih fungsi luteinisasi.
Pada hari ke 14 pasca konsepsi pertumbuhan uterus dan perkembangan desidua ( endometrium pada masa kehamilan ) ditentukan oleh corpus luteum dibawah pengaruh hormon hipofisis . Setelah itu, kadar LH akan menurun sebagai respon dari meningkatnya hCG.
Dibawah pengaruh hCG, corpus luteum terus tumbuh dan berkembang serta mengeluarkan steroid ovarium untuk mempertahankan pertumbuhan uterus. Kadar hCG mencapai puncaknya pada kehamilan sekitar 10 – 12 minggu ( 90 hari ) dan setelah itu secara konstan menurun. Penurunan kadar hCG ini akan menyebab kan menurunnya kadar estrogen dan progesteron ovarium. Dengan menurunnya peranan ovarium dalam mempertahankan kehamilan, plasenta mengambil alih funsgi tersebut. Produksi steroid plasenta berlimpah dan analog dengan hormon hipotalamus dan hipofisis. Kapasitas produksi hormon terus meningkat dengan semakin bertambahnya usia kehamilan.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Diferensiasi embrio menjadi jaringan yang akan menjadi janin dan plasenta terjadi sesaat setelah konsepsi ; ovum yang sudah dibuahi membelah dengan cepat selama perjalannya dalam tuba falopii.
Bila kelompok sel yang dsebut sebagai morula mencapai cavum uteri maka terbentuklah ” inner cell mass”.
Pada stadium Blastosis , mass tersebut di bungkus dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk EPF ( early pregnancy factor ) yang mencegah rejeksi hasil konsepsi .
Pada stadium ini, zygote harus mengadakan implantasi untuk memperoleh nutrisi dan oksigen yang memadai. Terjadi perkembangan “inner cell mass” kedalam lapisan ektodermal dan endodermal. Diantara kedua lapisan tersebut terbentuk lapisan mesodermal yang akan tumbuh keluar untuk membentuk mesoderm ekstra embrionik.
|
Pada stadium ini terbentuk 2 rongga yaitu “yolc sac” dan cavum amnion. Kantung amnion berasal dari ektoderm dan yolc sac dari endoderm. Pada stadium ini, cavum amnion masih amat kecil.
|
2 rongga yang terbungkus oleh mesoderm bergerak kearah blastosis
Batang mesodermal akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm – endoderm dan mesoderm akan membentuk janin
Cavum anion semakin berkembang sehingga mencapai sampai mencapai dinding blastosis. Bagian dari Yolc sac tertutup dalam embrio dan sisanya membentuk tabung yang akan menyatu dengan tangkai mesodermal.
Pembuluh darah terbentuk dalam mesoderm embrionik dan mesoderm trofoblas . Ekstensi pembuluh darah didalam tangkai penghubung akan membentuk 2 arteri dan 1 vena dalam talipusat.
Dalam embrio, pembuluh darah pada ujung sepalik akan mengalami diferensiasi membentuk jantung. Pembentuk darah janin terjadi dalam pembuluh darah primitif trofoblas dan janin yang sedang tumbuh.
Pertukaran nutrien dan gas respirasi difasilitasi oleh sirkulasi fetotrofoblas. Formasi dan diferensiasi sistem hematopoetik vaskular terjadi pada kehamilan minggu ke III dan IV.
Struktur yang berasal dari lapisan primer
Ektoderm :
- Kulit dan struktur pendukungnya
- Sistem syaraf
- Struktur kelenjar
Mesoderm :
- Traktus gastrointestinal
- Hepar dan sistem biliar
- Pankreas
- Traktus Respiratorius
- Sel gonad
Endoderm :
- Tulang dan tulang rawan
- Otot
- Jaringan ikat
- Lapisan serosa
- Sistem kardiovaskular
- Ginjal dan sebagian besar traktus genitalia non-gonad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar