DISPLASIA SERVIK
Displasia servik dan karsinoma servik merupakan satu proses yang berkelanjutan.Displasia servik dalam perjalanannya dapat mengalami 3 kemungkinan:
- Progresivitas ke bentuk karsinoma.
- Tetap stasionair dan tidak berkembang.
- Regresi ke normal.
- Jarang terjadi sebelum usia 20 tahun dan tersering pada usia 47 an tahun.
- Disebabkan oleh paparan terhadap HPV-human papillomavirus tipe 16 – 18 – 31 – 33 dan atau 35.
- CIN – cervical intraepithelial neoplasia adalah spektrum penyakit dengan rentang CIN I (penyakit ringan) sampai CIN III (displasia berat dan karsinoma in situ)
- Sekurangnya 35% penderita CIN III akan mengalami karsinoma invasif dalam rentang waktu 10 tahun.
Servik orang dewasa peka terhadap stimuli yang bersifat karsinogenikFAKTOR RESIKO KARSINOMA SERVIK
- Sanggama pertama pada usia < 20 tahun.
- Pasangan seksual multipel atau pasangan seksual : pasangan seksual multipel.
- Kehamilan pertama pada usia sangat muda.
- Paritas tinggi.
- Status sosial ekonomi rendah.
- Merokok / Alkohol.
‘Squamocollumnar junction’ berada antara epitel skuamosa vagina dan ektoservik dan epitel silindris dari endoservik.
“squamocollumnar junction”
Dengan semakin bertambahnya usia, terjadi metaplasia sehingga terjadi transformasi dari sel silindris menjadi sel skuamosa → lokasi “squamocollumnar junction” bergeser kearah endoservik. Daerah antara “squamocollumnar junction” awal dan yang baru disebut sebagai zona transformasi .
Displasia Servik selalu terjadi di zona transformasi
Pap Smear :
- Alat skrining
- Memberi informasi sitologi bukan histologi
HAPUSAN SERVIK
Papaniculoau Smear adalah skrining sitologi untuk neoplasia servik.Tehnik :
- Spekulum dipasang → servik terpapar.
- Dilakukan pengambilan sediaan sel ektoservik dengan spatula Ayre dan dari kanalis servikalis dengan ‘Endoservical Cytobrush’.
- Dilakukan hapusan sediaan pada gelas pemeriksaan → fiksasi dan diperiksa di laboratorium.
- Menurunkan kejadian dan mortalitas karsinoma servik invasif sebesar 90%.
- Sensitivitas 80%.
- Spesifisitas 99%.
- Pada usia > 18 tahun atau pernah melakukan aktivitas seksual → setiap wanita harus melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear setiap tahun.
- Bila hasil pemeriksaan panggul dan pap smear tiga kali berturut selang satu tahun hasilnya normal maka interval pemeriksaan dapat di perpanjang.
- Jjangan memperlama interval pemeriksaan bila pasien atau pasangan seksual memiliki pasangan seksual multiple.
Analisa sitologi sediaan sel yang diambil menunjukkan adanya displasia servik bila :
- Penggumpalan atau pengelompokan kromatin.
- Menurunnya jumlah sitoplasma sehingga rasio inti : sitoplasma ↑.
KLASIFIKASI KELAINAN PAP SMEAR
Pap Smear memberi informasi mengenai sitologi servik.Terdapat 2 sistem klasifikasi hasil Pap Smear:
- Klasifikasi sistem modern → CIN (cervical intraepithelial neoplasia) yang menggambarkan derajat abnormalitas sel.
- Sistem Bethesda → SIL (squamous intraepithelial lesion) yang menggambarkan 3 hal : 1) Adekwasi tes Pap yang dilakukan. ; 2) Derajat abnormalitas. ; 3) Deskripsi sel
- ASCUS → ulang Pap Smear 4 – 6 bulan sampai hasil pemeriksaan 3 kali berturut turut negatif.
- AGCUS → ulang Pap Smear atau Biopsi.
- LG (LOW GRADE)SIL → ulang Pap Smear 4 – 6 bulan atau kolposkopi dan ECC.
- HG(HIGH GRADE) SIL → Kolposkopi dan ECC.
KOLPOSKOPI dan biopsi servik serta ECC
Kolposkop : alat untuk visualisasi berupa mikroskop pembesaran rendah dengan filter sinar hijau untuk melihat keadaan servik – vagina dan vulvaIndikasi
Temuan Pap Smear yang abnormal
- HGSIL dan kadang kadang LGSIL.
- Semua lesi yang mencurigakan.
- Spekulum vagina dipasang untuk visualisasi servik.
- Dibubuhkan asam asetat → dehidrasi sel dan presipitasi protein inti pada bagian superfisial. Sel neoplastik nampak putih oleh karena rasio inti : sitoplasma ↑ (gambar 33 – 3)
- Kolposkop : mikroskop pembesaran rendah disertai filter cahaya hijau digunakan untuk melihat displasia → warna putih dan vaskularisasi abnormal (tanda displasia).
- Biopsi servik : pada area yang neoplastik atau displastik dilakukan biopsi dengan panduan kolposkop.
Kontraindikasi biopsi servik :
- Penyakit Radang Panggul akut
- Servisitis akut
- (kehamilan bukan kontraindikasi)
Epitel aceto white (terlihat keputihan dan vaskularisasi abnormal → mozaic pattern )
Bila hasil biopsi atau ECC positif → lakukan “cone Biopsi” atau prosedur LEEP – loop electrodiathermy excision procedure. “cone biopsY” dan leep
“Cone Biopsy” → prosedur yang dikerjakan di kamar bedah berupa biopsi berbentuk kerucut yang meliputi bagian kanalis endoservikalisLEEP → Prosedur poliklinis dimana dengan menggunakan kawat kecil yang dialiri listrik dilakukan kauterisasi dan menjerat jaringan untuk pemeriksaan histologis dalam hal ini bagian dari kanalis endoservikalis juga ikut terangkat.
INDIKASI “CONE BIOPSY” DAN LEEP :
- Visualisasi zona transformasi dengan kolposkop tidak memuaskan.
- Hasil ECC positif.
- Ketidak sesuaian antara biopsi dengan hasil Pap Smear.
- Terapi untuk HGSIL.
- Terapi untuk adenokarsinoma in situ.
- Jangan gunakan saat kehamilan.
- Jangan lakukan sebelum menyingkirkan kemungkinan karsinoma invasif.
- Lakukan ablasi seluruh zona transformasi.
- Lakukan eksisi pada lesi yang mengalami keratinisasi.
KRIOTERAPI
Prosedur poliklinis yang menggunakan “probe” yang didinginkan dengan N2O guna melakukan ablasi lesi.Indikasi & Komplikasi :
- Terapi LGSIL atau HGSIL hanya bila semua lesi terlihat melalui pemeriksaan kolposkopi.
- Komplikasi : keputihan , terapi HGSIL gagal.
terima kasih sharing informasinya sangat bermanfaat sekali , oya untuk referensi tambahan mungkin bisa juga baca2 disini http://www.tanyadok.com/tekno/memastikan-kanker-dengan-biopsi-jaringan , tadi barusan baca2 artikel di halaman tersebut alhamdulilah pahamm.
BalasHapusterimakasih banyak, sangat membantu sekali infonya...
BalasHapushttp://landongobatherbal.com/obat-herbal-radang-panggul/